gambar ok

MAAF SEMENTARA WEB MASIH DALAM TAHAP PENGEMBANGAN

Seperti layaknya sang pencipta, alam selalu memberikan segalanya dalam kehidupan kita. Air bening yang mengalir begitu deras, tumbuhan-tumbuhan yang menunjukan keanggunannya, suara kicauan burung yang begitu merdu selalu menemani kita ketika kita mulai membuka mata di setiap pagi. Alam tak pernah mengeluh, tetap setia memberikan yang terbaik untuk kita.

Tapi kini semua telah sirna, seakan-akan alam mulai murka terhadap kehidupan ini. Tangan-tangan jahil manusia yang senantiasa merusaknya, dan keserakahan manusia untuk mewujudkan keinginannya. Berbagai usaha pun di tempuh untuk kepentingan pribadi masing-masing tanpa memikirkan keseimbangan alam. Sampai kapankah semua ini akan tetap bertahan, perilaku MANUSIA SAMPAH yang selalu berusaha mewujudkan impian pribadi masing-masing tanpa memperdulikan keadaan alam??

Saya rasa, menyalahkan orang lain bukan jalan yang tepat dalam hal ini. Mari !! dari hati dan pribadi masing-masing kita wujudkan kembali alam yang indah. Save Our Nature = Save Our Earth = Save Our Generation. GAGASANE IJO Go Nature Go Green !!!


Jumat | 12/28/2012 | 0 Comments

Lestarikan Bumi Kita, Lestarikan Hutan Kita

Alam,apakah itu alam?
Alam adalah tempat berlangsungnya atau pun aktivitas kita setiap hari di dunia . Maka perlu kita sadari bahwa alam termasuk juga golongan ciptaan TUHAN YME yang harus dan wajib kita jaga agar tidak cepat punah.Semua itu perlu dukungan dari dalam diri kita sendiri,kita lihat saja di kehidupan kita sehari hari yang penuh dengan kotoran.Maka dari itu maka tolonglah kita jaga dan lestarikan alam kita dengan sebaik baiknya dengan kita tidak membuang sampah sembarangan dan menanam pohon hijau.Mari kita lihat sejenak pemandangan yang ingin kita wujudkan.


Selain melestarikan kita juga harus menjaganya.Seperti hutan gundul,banjir bandang, dan kejadian alam lainnya, itu tidak lain dan tidak bukan adalah salah kita sebagai penghuni alam ini.Mari kita lestarikan lagi dan kita bangun seperti sebelum kita melihatnya rusak.Ini juga akan berimbas kepada keturunan kita.Lestarikan bumi kita dengan cara tidak merusak lagi,tidak menebang pohon di hutan.

Alam yang perlu kita lestarikan adalah Hutan. Hutan adalah salah satu tempat kita untuk mencari sumber makanan atau pun berlindung tapi,apakah hutan kita masih patut untuk tempat mencari sumber makanan ketika para penebang hutan mulai marak dan ingin membangun sebuah company.

Apakah ini salah satu cara untuk memperkaya diri.Menjadikan salah satu kebutuhan masyarakat untuk kepentingan pribadi. I think that’s not good. Untuk menambah pemasukan atau devisa dalam negara kita apa itu juga yang di artikan sebagai tata cara yang bagus.Dimana cara pandang kita yang baik,kita lihat hutan yang telah di pakai untuk kepribadiannya sendiri.

Dengan menjadikan hutan sebagai paru paru dunia kita sepatutnya sadar bahwa kita wajib menjaga bukan malah merusak.Kita lindungi para penghuni hutan seperti hewan yang ada di dalam nya.Kemungkinan saja para penghuni merusak lahan yang ada di sekitarnya seperti di sawah atau pun di pemukiman penduduk.

Mereka para perusak alam tidak mengetahui apa akibat dari semua yang telah mereka buat dan tangan tangan jahil untuk menjadikan dirinya semakin kaya dengan cara itu tadi.Mereka para penghuni hutan pun juga mempunyai hak atas kepemilikan tempat tinggal mereka.

STOP BERHENTI MERUSAK ALAM

Info dan Kontak Penulis
  Nama : PUTRI INDRA YOHANITA
  Hobi : Listen of music,eat
  E-mail : Putryindra@gmail.com
  Facebook : Putri Indra Yohanita
  Tentang Penulis : My life is my privasi
 

Pencemaran Air dan Cara Mengatasinya


Aktifitas yang dilakukan oleh ulah tangan manusia dapat mengakibatkan efek samping atau pencemaran lingkungan. Limbah pembuangan dari hasil olahan pabrik yang langsung dibuang kesungai dapat mencemari populasi disungai. Campuran bahan kimia berbahaya akan meracuni ekosistem air yang akhirnya ekosistem air rusak. Banyak ikan yang mati keracunan, tumbuhan air mati karena pengaruh bahan kimia tersebut.Tidak hanya sungai, tanah pun juga terkena dampak dari pembuangan bahan kimia. Bahan kimia itu nanti akan meresap kedalam tanah dan tercampur dalam air tanah.

Dan pernahkah terfikir dalam benak anda, air tanah yang tercemar itu akan dikonsumsi oleh banyak orang. Mungkin orang-orang industri tidak pernah memikirkan jika banyak orang yang memanfaatkan air untuk kebutuhan sehari-hari mereka. Apa jadinya nanti jika air yang tercampur bahan kimia tadi diminum oleh manusia. Kandungan bahan kimia tadi akan bercampur dengan darah manusia dalam tubuh. Padahal kandungan zat kimia tersebut sangat berbahaya bagi tubuh.

Ada beberapa cara untuk memperkecil kemungkinan pencemaran air :

Mendaur ulang sampah
 Mungkin ini sedikit bisa membantu, dengan mendaur ulang sampah yang mencemari air kita dapat menyelamatkan ekosistem air dari kerusakan. Memunguti sampah dan selanjutnya menyulapnya menjadi barang-barang bernilai jual.

Penyuluhan
Sebaiknya diadakan penyuluhan untuk pemahaman para orang-orang industri. Agar mereka paham tentang bagaimana mengolah limbah demi menyelamatkan alam.

Membuat Peraturan
 Perlu dibuat peraturan yang lebih tegas. Memberikan sanksi atau hukuman yang sesuai untuk orang-orang yang tidak bertanggung jawab mencemari lingkungan.

Mungkin cara diatas dapat membantu meminimalisir pencemaran lingkungan. Bagaimana alam ini bisa bersahabat kalau kita tidak merawatnya. Untuk itu mari kita sama-sama lestarikan alam ini. Bawa indonesia menuju perubahan yang lebih baik. DON’T BROKEN THIS NATURE.

Info dan Kontak Penulis
Nama : Sriwati
Hobi : Membaca
E-mail : sriwati0@gmail.com
Facebook : Waticx Lagiepngent Cendiriajch
Tentang Penulis : Hidup lebih berarti jika bermanfaat untuk orang lain.

Hutanku, Sumber Kehidupanku

Saat musim kemarau tiba, banyak daerah-daerah yang mengalami kekeringan, baik di kota atau di desa sekalipun. Masyarakat sulit mendapat air untuk mandi, mencuci bahkan untuk minum. Mereka harus kesana kemari mencari air atau menunggu subsidi air dari pemerintah. Subsidi pemerintah pun tak akan terlalu membantu karena jumlah air yang dikirim tidak mencukupi mengingat banyaknya orang yang membutuhkan.

Permasalahan ini tentu perlu dicari penyebab dan penyelesaiannya. HUTAN YANG GUNDUL lah penyebabnya. Akar pepohonan yang menjadi penyimpan cadangan air kini sudah tidak ada lagi, karena pohon-pohon di hutan telah ditebang secara liar. Padahal jika kita pikirkan baik-baik, hutanlah yang menjadi sumber kehidupan kita. Dengan hutan yang dipenuhi pepohonan, kita tidak akan kekeringan dan kekurangan air. Dengan adanya pepohonan di hutan, hewan-hewan dapat hidup dengan aman tanpa harus berpindah habitat ke pemukiman penduduk. Dengan pepohonan di hutan, tidak akan sering terjadi banjir karena air hujan akan langsung diserap oleh akar pohon. Dan di hutan pun banyak terdapat tanaman yang bermanfaat, yang dapat digunakan untuk obat, makanan atau sekedar hiasan.

Jika sudah terjadi bencana akibat penebangan liar seperti sekarang ini, siapa yang harus kita salahkan?? Pemerintah?? TIDAK! Tidak sepenuhnya pemerintah bersalah. Pemerintah telah membuat aturan mengenai penebangan pohon di hutan, bahkan ada petugas yang bertugas menjaga hutan dari penebangan liar. Tapi tetap saja banyak masyarakat yang menebang pohon di hutan tanpa izin.

Kita harus menjaga hutan karena hutan merupakan paru-paru dunia. Tidak hanya hutan tetapi semua pohon, yang di hutan atau pun di pinggiran jalan. Pohon yang ada di pinggiran jalan itu banyak juga lho manfaatnya. Kita bisa menjadikannya tempat berteduh, selain itu juga bisa dijadikan AC luar ruangan. Tanpa adanya pepohonan, jalan-jalan pasti akan terlihat gersang dan terasa sangat panas.

Sekarang, sudah banyak hutan yang berubah menjadi pemukiman atau menjadi pusat perbelanjaan. Maka dari itu kita harus menjaga dan mulai menanam pepohonan, kita bisa menanamnya mulai dari di sekitar rumah kita, sekolah ataupun melakukan penanaman secara bersama, misalnya kegiatan menanam seribu pohon atau kegiatan yang lainnya. Cintailah alam mulai dari sekarang seperti dasadharma pramuka yang kedua itu lho “Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia”.

Info dan Kontak Penulis
  Nama : Dwi Suryani
  Hobi : Reading
  E-mail : yanietwihards@yahoo.co.id
  Facebook : Yannie Eels Twihards
  Tentang Penulis : Talk less do more
 

Kamis | 12/27/2012 | 0 Comments

Pantaskah Kita Menyandang Gelar Manusia Sampah??

Jika kita memiiliki otak dan daya pikir yang sehat, mungkin kebiasaan kecil sepele ini tidak akan kita lakukan. Contohnya seperti membuang sampah sembarangan. Sebagai manusia yang bijak, anda pasti akan bepikir ulang bahwa kita tidak akan melakukannya. Ya, mungkin satu bungkus permen atau seputung rokok     tidak akan terlalu mengotori halaman kita, tapi akan lebih baik jika kita membuang pada tempatnya dan halaman anda akan terlihat lebih bersih.

Kebiasaan membuang sampah sembarangan di Indonesia sendiri sudah merupakan sebuah tradisi yang wajib dilakukan. Bagaimana tidak?? pada kenyataanya memang seperti itu. Lihat saja tempat-tempat umum seperti taman, tempat rekreasi, pariwisata terlihat pemandangan yang mengagumkan bagi kita yang sudah buta makna dari arti kebersihan. Pemandangan yang seharusnya anggun, indah, sejuk bagi mata kita harus terkotori oleh perbuatan manusia sampah yang tidak berbudi pekerti. Kita pun seharusnya tahu, pada tempat-tempat umum seperti diatas tadi sudah disediakan tempat sampah. Atau mata kita sudah buta sehingga kita sudah tak dapat melihat tempat sampah yang nampak jelas didepan mata kita?? atau mungkin kita pura-pura tidak tahu dan beranggapan sudah ada petugas kebersihan. Enak yaw??? hahahahaha...

Bagi saya sendiri sebagai penulis artikel ini, pada dasarnya manusia sekarang terlalu manja. Mengapa saya katakan demikian?? Karena sesuatu yang kecil sudah dianggap sebagai suatu beban. Anggapan ini saya benarkan karena membuang satu bungkus permen pada tempatnya saja kagak becus. 

Tradisi buang sampah sembarangan seakan-akan sudah turun-temurun, dari generasi ke generasi. Akankah kita menjadi sample yang buruk bagi anak cucu kita?? dan generasi kita di cap sebagai generasi sampah dan pantaskah kita menyandang gelar manusia sampah?? Tentu saja kita tidak menginginkan hal yang demikian. Mari kita tradisikan membuang sampah pada tempatnya dan jadilah contoh yang baik untuk anak cucu kita.

Info dan Kontak Penulis
Nama : Masanom Aja
Hobi : Adventuring, Gardening, Designing
E-mail : onteknologi@yahoo.com
Facebook : Anom Wae
Tentang Penulis : Jangan biarkan opini orang lain mengganggu apa yang memang sebenarnya sudah ada pada dirimu. Jangan terperangkap dogma, yaitu hidup dengan hasil pemikiran orang lain.

 
Copyright Go Nature Go Green © 2013 - All right reserved